Mindfulness adalah praktik menempatkan perhatian akan momen saat ini dan di sini (present moment). Namun sayangnya, pikiran manusia lebih sering berlalu-lalang di masa depan atau masa lalu, dan inilah yang membuat tidak sehat. Praktik mindfulness melatih otak untuk lebih fokus dan penuh perhatian pada niat kita.
Keputusan kita yang "mindful" atau dilandasi kesadaran, bisa mempengaruhi tindakan dan hasil akhir.
Hasil akhir mindfulness adalah menyadari apa keputusan yang sering kita buat.
Bagaimana obesitas berhubungan dengan Mindfulness?
Obesitas bisa disebabkan oleh banyak factor, tetapi lebih seringkali berdasarkan pada kesalahan pembuatan keputusan seseorang, yakni makan tanpa menyadarinya (mindless eating). Makan tanpa menempatkan kesadaran adalah makan makanan tanpa memperhatikan apa dan seberapa banyak yang dimakan. Kita kadang berpikir kalau kita makan atas keputusan dan keinginan sendiri. Faktanya, kita makan karena tergoda dengan logo sebuah restoran cepat saji yang terlihat bersih dan menarik di sebrang gedung.
Stres sebagai hasil dari depresi dan kegelisahan sering menjadi salah satu penyebab utama mindless eating. Bagusnya, menurut penelitian saat ini, praktik mindfulness adalah antidepresan yang efektif.
Mindfulness meditation, dimana seseorang memfokuskan pikiran mereka ke suatu objek, pikiran atau akitivitas – melatih perhatian untuk mengurangi mindless eating.
Cerita dari mahasiswa yang penuh kesadaran
Mahasiswa rentan akan mindless eating. Hal ini karena perubahan ke masa dewasa yang lebih stres daripada tahap kehidupan lainnya, dengan demikian mendorong mereka untuk makan tanpa berpikir.
Penelitian tahun 2013 yang dilakukan oleh Shalini Bahl, George R. Milne, Spencer M. Ross, dan Kwong Chan mengetes seberapa baik para mahasiswa mempraktikan mindfulness eating. Praktiknya meliputi meditasi, tai chi, dan yoga.
Hasilnya menunjukkan kalau mahasiswa yang kurang praktik mindfulness makan dua kali lebih banyak daripada mereka yang praktik mindfulness lebih sering. Mahasiswa yang kurang praktik mindfulness juga melewatkan dua kali jam makan daripada mereka yang praktik mindfulness lebih sering.
Hal ini mungkin terlihat seperti perbedaan yang kecil, tetapi jika dikombinasikan dalam sebulan, perbedaan makanan yang dimakan tanpa dipikirkan menambah hingga 30 kali makan, dengan 60 kali makanan yang dimakan mahasiswa yang kurang praktik mindfulness. Ini menjelaskan bagaimana obesitas berkerja dibawah kesadaran seseorang. Jadi, apakah sudah siap makan dengan penuh kesadaran mulai sekarang?
Bahl, Shalini, et al. “Mindfulness: A Long-Term Solution for Mindless Eating by College Students.” Journal of Public Policy & Marketing, vol. 32, Oct. 2013.
Segal ZV, Bieling P, Young T, et al. “Antidepressant monotherapy vs. sequential pharmacotherapy and mindfulness-based cognitive therapy, or placebo, for relapse prophylaxis in recurrent depression.” Arch Gen Psychiatry. 2010;67: 1256-64. DOI: 10.1001/archgenpsychiatry.2010.168.